Senin, 31 Desember 2012

TELEVISI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN



Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Media
Dosen Pengampu : Sigit Purnama, S. Ag, M. Pd


Disusun Oleh :
1.      Salis Irvan Fuadi                     (10410005)
2.      Kholifatul Ubaidah                 (10410032)
3.      Arifudin Hidayat                     (10410053)
4.      Befika Fitriya Dewi                 (10410058)
V / PAI D


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
PEMBAHASAN
A.    Konsep
Kata televisi berasal dari dua kata, yaitu tele (jauh) dan vision (pandangan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah televisi berarti proses penyiaran gambar (diam atau bergerak) dan suara melalui gelombang frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang memunculkan gambar tersebut pada sebidang layar.
Menurut istilah teknik televisi merupakan alat untuk mengolah sinyal gambar dan suara sehingga didapat suatu gambar dan suara yang sesuai dengan yang dipancarkan oleh pemancar televisi.
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna primer yaitu merah (Red) , hijau (Green) , dan biru (Blue) . Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter) berupa sinyal krominan, sinyal luminan dan sinkronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bernama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan frekuensi modulasi (FM). Kedua sistem ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Kedua sinyal informasi diatas dimodulasikan dengan RF Carrier dan dipancarkan ke angkasa melalui antena.
Ada tiga sistem pemancar TV di dunia, yaitu :
1.      National Television System Committee (NTSC) digunakan di USA.
2.      Phases Alternating Line (PAL) digunakan di Inggris.
3.      Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan di Prancis
Indonesia menggunakan sistem PAL B. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel) . Masing-masing mempunyai saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial, yaitu :
1.      VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 4 (47-68 MHz).
2.      VHF bidang frekuensi tinggi saluran 5 sampai 12 (174 - 230 MHz).
3.      UHF saluran 21 sampai 69 (470 – 862 MHz).
B.     Kelebihan dan Kekurangan Televisi
Secanggih apapun sebuah media pasti mempunyai kekurangan. Sehingga antara media satu dengan media yang lainnya saling melengkapi. Televisi yang sekarang menempati posisi tertinggi dihati masyarakat pun masih mempunyai kekurangan di samping kelebihannya. Adapun kelebihan televisi adalah:
1.                     Bersifat audio visual, artinya televisi dapat memadukan suara dan gambar yang bergerak. Dalam hal ini televisi mengadopsi radio dan film.
2.                     Menguasai jarak dan ruang serta waktu sehingga peristiwa dibelahan bumi manapun kita bisa melihatnya saat itu juga.
3.                      Jangkauan televisi sangat luas dan cukup besar
4.                      Pemberitaan terhadap suatu peristiwa sangat cepat
5.                      Informasi atau berita yang disampaikan televisi bersifat lebih singkat, jelas dan sistematis.
Sedangkan untuk kekurangan televisi adalah:
1.      Bersifat transitory, artinya pesan yang disampaikan bersifat sesaat dan sekilas
2.      Media televisi terikat oleh waktu tontonan.
3.      Televisi tidak dapat melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung  dan vulgar. Hal ini karena massa televisi sangat luas dan heterogen.




C.     Pemanfaatan Televisi sebagai Media Pembelajaran PAI
Dalam penggunaannya televisi sangatlah mudah untuk digunakan akan tetapi dalam proses pembelajaran jangan asal pakai saja. Diperlukan adanya persiapan terlebih dahulu sebelum proses pemebelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan tidak semuanya anak didik faham akan perbendaharaan kata-kata yang digunakan dalam materi yang berlangsung di televisi. Kemudian setelah selesai diadakan kegiatan lanjutan agar semuanya bisa berjalan dengan efektif. Dengan adanya follow up setelah melihat TV, anak didik akan lebih faham akan pelajaran tersebut.
Pada tahun 2004, Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar meresmikan adanya TV-E (Televisi Edukasi), sebuah stasiun televisi di Indonesia yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyrakat. Televisi inipun disebut sebagai Media Pendidikan Jarak Jauh. Dalam sambutannya beliau mengatakan: “sebagai bangsa yang ingin maju, maka kemnajuan teknologi perlu dimanfaatkan. Hanya saja itu dilakukan dengan kadar kearifan dan etika yang tinggi, khususnya dilihat dari segi pendidikan”. Pernyataan beliau sangat jelas untuk mengajak seluruh civitas pendiddikan menggunakan teknologi sebagai bumbu tambahan dalam proses pengajaran. Disamping agar tidak ketinggalan zaman, pesan ini juga mengandung bahwa teknologi sangatlah penting dalam dunia pendidikan.
Televisi edukasi ini dirancang untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat dengan kemasan acara yang mengasyikkan dan menyenangkan. Karena daya jangkaun televisi bisa sangat luas, keberhasilan memanfaatkan media pembelajaran itu akan mempercepat pembangunan masyarakat belajar yang cerdas.
Program TV-E ini disiarkan melalui satelit dan dapat diakses dengan menggunakan parabola. Siaran dilaksanakan selama empat jam dari pukul 07.00 hingga 11.00 di frekuensi 3782-3790 MHz. Sedangkan komposisi programnya meliputi materi pelajaran pendidikan formal 30%, pendidikan nonformal 30%, pendidikan informal 20%, serta informasi kebijakan dan program berupa berita atau feature 20%. Adanya siaran ini sangatlah membantu guru dan masyarakat untuk melakukan pembelajaran secara individu dan kelompok yang nantinya tidak ada pembatasan ruang gerak proses pendidikan itu sendiri.





Penerapan TP Terhadap Pendidikan


Materi Pengaruh penerapan TP terhadap proses pendidikan

1.      a. Pengaruh teknologi pendidikan dalam pola interaksi pendidikan
-            menyebarkan informasi secara luas, seragam dan cepat, seperti contoh melalui blog, website, group facebook.
-            membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru, seperti contoh melalui media film, listening, video.
-            menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat, contoh belajar melalui internet, perpustakaan keliling.
-            menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
-            menambah daya tarik untuk belajar.
b. Pengaruh teknologi pendidikan dalam unsur-unsur proses pendidikan
-          menuntut guru memilliki kompetensi profesional dalam penerapan teknologi pendidikan dalam pembelajaran di kelas.
-          meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
-          Menuntut adanya standarisasi dan tanggung jawab penerapan teknologi dalam pembelajaran.
-          Menuntut adanya kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan teknologi pendidikan.
2.      Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi. (AECT, 2004)
Pengaruh teknologi pendidikan dalam pembelajaran :
-          Mempengaruhi pola interaksi pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran.
-          Penekanan pada studi dan etika praktek.
-          Teknologi pendidikan digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran.
-          Pembelajaran lebih efektif yang mengarahkan pada aplikasi nyata dalam bentuk utilisasi/pemanfaatan proses & sumber daya teknologi.


3.      Contoh-contoh penerapan teknologi pendidikan dalam kasus di Indonesia
-            Pembelajaran menggunakan media power point.
-            Pembelajaran e-learning contoh Proyek Pendidikan Melalui Satelit (Ruyal Satellite Project) di perguruan tinggi wilayah Indonesia bagian timur (BKSPT INTIM).
-            Home schooling.
-            Pembelajaran dengan menggunakan permainan, film, dongeng.
-            Penggunaan e-book.

Rencana Rancangan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                    : MA Hidayatullah
Mata Pelajaran                   : Sejarah Kebudayaan Islam
Materi Pokok                      : Dinasti mughal
Kelas/Semester                   : XII/2
Pertemuan ke                     : Dua
Alokasi  Waktu                   : 1 X 45 menit


I.       Standar Kompetensi
1.      Memahami perkembangan islam periode pertengahan (1250-1800 M)

II.     Kompetensi Dasar   
1.      Memahami perkembangan islam pada abad pertengahan (dinasti mughal)
2.      Mengambil ibrah dari kemajuan yang dicapai oleh dinasti mughal

III.             Indikator Pembelajaran
1.      Siswa mampu menjelaskan perkembangan islam pada abad pertengahan (dinasti mughal)
2.      Siswa mampu menyebutkan kemajuan yang dicapai dinasti mughal
3.      Siswa mampu menerapkan ibrah dari kemajuan yang dicapai dinasti mughal

IV.  Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mempelajari materi tentang dinasti mughal dengan strategi The Study Group, Reading Aloud, Learning Tournament :
1.      Siswa dapat menjelaskan perkembangan islam pada abad pertengahan (dinasti mughal)
2.      Siswa dapat menyebutkan kemajuan yang dicapai dinasti mughal
3.      Siswa dapat menerapkan ibrah dari kemajuan yang dicapai dinasti mughal

V.         Karakter yang Dibiasakan
Percaya diri, kompetisi tim, dan bertanggung jawab



VI.      Materi Pembelajaran
1.   Dinasti mughal (terlampir)

VII.   Metode Pembelajaran        : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

VIII. Strategi Pembelajaran        : The Study Group, Reading Aloud, Learning Tournament

IX.             Langkah-Langkah Pembelajaran
No
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Model Pembelajaran
1
Pendahuluan
a.        Guru membuka pelajaran dengan berdoa
b.       Guru menanyakan kehadiran siswa
c.        Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini


5 menit


Ceramah
2
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
a.       Guru mengulang sedikit materi yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
b.      Guru menjelaskan materi pada pertemuan ini

Elaborasi :
c.       Kelas membentuk 3 kelompok
d.      Setiap kelompok mendiskusikan hand out yang diberikan guru
e.       Setiap kelompok mengirimkan jubir untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
f.       Kelompok lain mencatat hal penting yang disampaikan oleh kelompok yang presentasi

Konfirmasi :
g.      Guru memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi
h.      Setiap kelompok menjawab secara cepat dengan menyebutkan pasword terlebih dahulu
i.        Pemberian bintang bagi kelompok yang menjawab benar
j.        Kelompok yang menjawab benar paling banyak mendapatkan hadiah dari guru














35 menit







The Study group


Reading Aloud





Learning Tournament






3
Penutup
a.       Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar
b.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti
c.       Guru menyimpulkan materi-materi yang sudah dipelajari
d.      Guru memberikan penugasan kepada siswa
e.     Guru menutup pembelajaran




5 menit


Refleksi



Penugasan

IX. Sumber belajar          
1.  Buku Paket SKI untuk kelas XII MA
2.  LKS SKI untuk kelas XII MA

X.  Media Pembelajaran :
1.    Powerpoint
2.    Handout
3.    Kertas HVS
              
XI.   Evaluasi Pembelajaran
1.   Teknik Penilaian
a.                                                                             Tes Tulis
b.                                                                            Non Tes: Pengamatan dan Penugasan
2.   Bentuk Instrumen
a.       Tes Tulis :
·         Hasil diskusi kelompok
·         Ulangan harian



b.      Pengamatan    
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor
Perha-tian
Kedisi-plinan
Tole-ransi
Keak-tifan
Tanggung jawab
1.







2.







3.







4.







           







Keterangan :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Skor Maksimal 10
c.       Penugasan :
Mengerjakan soal-soal pekerjaan rumah :











Mengetahui,
Kepala Sekolah


Dr. Muqowim, M.Ag.

Yogyakarta, 11 Desenber 2012

Guru Mapel SKI


Kholifatul Ubaidah R.N, S.Pd.I.


Lampiran-lampiran
1.      MATERI
DINASTI MUGHAL
1.      Sejarah berdirinya dinasti mughal
Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur (1526 – 1530 M). Ia diberi gelar “The Lion King” kerena sosok pribadinya yang sangat disegani. Secara Geneologis Babur merupakan cucu Timur Lenk (dari pihak ayah) dan keturunan Jengis Khan (dari pihak ibu). Ekspansinya ke India dimulai dengan menundukkan penguasa setempat yaitu Ibrahim Lodi dengan bantuan Alam Khan (paman Lodi) dan gubernur Lahore. Tahun 1525 M ia berhasil menguasai punjab dan meneruskannya ke Delhi tahun 1526 M. Sejak saat itu babur dapat menguasai India dan mendirikan dinasti Mughal yang beribukota di Delhi. Kerajaan Mughal berkuasa kurang lebih 30 tahun. Kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan terkenal pada abad ke-17 yaitu Akbar (1556 – 1606 M), Jengahir (1605 –1627 M), dengan permaisurinya Nur Janah, Syah jehan (1628 – 1658 M), dan Aurengzeb (1659 – 1707 M).
Penguasa Mughal setelah Babur adalah Nashirudin Humayun atau lebih dikenal dengan Humayun (1530 – 1540 dan 1555 – 1556 M), putranya sendiri. Sepanjang pemerintahannya kondisi negera tidak stabil, karena banyak terjdi perlawanan dari musuh-musuhnya. Kekuasaan Humayun dilanjutkan oleh anaknya, Akbar Khan. Gelarnya Sultan Abdul Fath Jalaludin Akbar Khan. Sewaktu naik tahta berumur 5 tahun dan memerintah India selama 50 tahun (1556 – 1605 M). Karena usianya masih muda, pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Masa pemerintahan Akbar penuh dengan ekspansi, sehingga wilayah dinasti Mughal semakin luas. Daerah-daerah yang berhasil ditaklukkan adalah Chundar, Ghand, Khashmir, Chitar, Behar, Gujarat, Orissa, Deccan, Gawilganj, Ahmad Nagar dan Ashgar. Penguasa Mughal ketiga adalah Jahangir, putra Akbar (1605 –1628 M). Jahangir adalah penganut Ahlussunnah Wal Jama’ah, sehingga Din –i-Ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya. Pemerintahan Jahangir juga diwarnai dengan pemberontakan di Ambar yang tidak mampu dipadamkan. Penguasa selanjutnya adalah Shah Jehar, putra Jahangir (1627 –1658 M). Pemerintahannya diwarnai dengan timbulnya pemberontakan dan perselisihan di kalangan keluarganya sendiri.
Aurangzeb menjadi penguasa Mughal setelah berhasil memenangkan perang saudara. Masa pemerintahannya berlangsung mulai tahun 1658 – 1707 M. Dia bergelar Alamgir padshah Ghazi. Di akhir pemerintahannya dia berhasil menguasai Deccar, Bangla, dan Aud. Aurangzeb adalah penguasa Mughal pertama yang membalik kebijakan konsiliasi dengan Hindu. Diantara kebijakannya adalah melarang minuman keras, perjudian, prostitusi, penggunaan narkotika (1659 M). Tindakan Aurangzeb tersebut menyulut kemurahannya orang-orang Hindu. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan pemberontakan di masanya. Namun karena Aurangzeb sangat kuat, pemberontakan itu pun dapat dipadamkan. Meskipun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan, tetapi tidak sepenuhnya tuntas. Hal ini terbukti ketika Aurangzeb meninggal (1118 H/1707 M) banyak propinsi-propinsi yang letaknya jauh dari pusat kerajaan memisahkan diri.
2.      Kemajuan yang dicapai dinasti mughal
a.  Bidang Pemerintahan
Sistem pemerintahan Akbar adalah militeristik. Pemerintah pusat dipegang oleh raja, sedangkan pemerintah daerah dipegang oleh Sipah Salar atau kepala komandan. Sedangkan subdistik dikepalai Faudjar atau komandan.
b.  Bidang Keagamaan
Dalam bidang agama Akbar menciptakan Din –i-Ilahi yaitu menjadikan semua agama yang ada di India menjadi satu, tujuannya adalah stabilitas politik.
c.  Bidang Ekonomi
Kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Di sektor pertanian, komunikasi antara pemerintah dan petani diatur dengan baik. Hasil pertanian yang terpenting adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.
d. Bidang Seni
Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun India. Karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan antara lain: Istana Fatpur Sikri di Sikri, Cila dan Masjid-masjid yang indah pada masa Akbar, Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di Lahore pada masa Syah Jehan.

e.  Bidang Ilmu Pengetahuan
Pada masa Shah Jehan didirikan sebuah perguruan tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintahan dipegang oleh Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasikan hukum Islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa –i-Alamgir.
3.      Bangunan-bangunan peninggalan dinasti mughal


2.      Soal-soal dan kunci jawaban
Pertanyaan:
1.      Siapa pendiri dinasti mughal?
2.      Tahun berapa dinasti mughal didirikan?
3.      Apa julukan yang diberikan kepada babur?
4.      Sebutkan 2 saja sultan besar dinasti mughal !
5.      Sebutkan daerah perluasan dinasti mughal !
6.      Apa saja kemajuan yang dicapai dinasti mughal?
7.      Siapakah sultan yang paling berperan dalam kemajuan dinasti mughal?
8.      Apa contoh kemajuan dalam bidang iptek yang dicapai dinasti mughal?
9.      apa saja peninggalan-peninggalan dinasti mughal?
10.  Apa yang dikembangkan dalam sektor pertanian oleh dinasti mughal?
1.      Zahiruddin Babur
2.      1482-1530
3.      The Lion King
4.      Akbar, syekh Jehan, Jengair dan Aungrehzeb
5.    Chundar, Ghand, Khashmir, Chitar, Behar, Gujarat, Orissa, Deccan, Gawilganj, Ahmad Nagar dan Ashgar.
6.    Pemerintahan, keagamaan, seni, ekonomi dan iptek
7.    Akbar
8.    Kodifikasi hukum islam
9.    Taj mahal, istana lapore, istana fatpur dan masjid raya dehli
10.  biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.